Senin, 21 April 2014

Kenali Tujuan Penting Investasi Properti Anda supaya lebih sukses




Motivasi setiap orang bisa berbeda dalam berinvestasi. Termasuk dal am investasi properti 

Misalnya saja, untuk mengamankan uang atau kekayaan yang dimiliki atau agar bisa untuk dijual kembali pada jangka waktu tertentu dengan keuntungan yang besar.

Apapun motivasi tersebut, jika Anda memiliki kemampuan finansial yang cukup dalam berinvestasi. Maka segeralah lakukan.
Pada uraian kali ini, kami akan memberikan alternatif jenis investasi lain yang patut dicoba. Jenis investasi tersebut adalah investasi di bidang properti. Mengapa potensial? Salah satu alasannya adalah harga properti yang cenderung selalu naik merupakan keuntungan bagi para investor. Properti yang dimaksud disini berupa tanah, rumah atau apartment. Investasi properti bersifat lebih sustainable, alias bisa bertahan jangka panjang.

Bila Anda baca di media massa, pasar properti di Indonesia cukup menarik. Pe­ma­in­nya masih didominasi pengu­saha properti lokal. Di sisi lain aliran dana asing seperti China, India dan Hong Kong mengalir deras ke pasar properti nasional. Melihat gurihnya bisnis properti ini, bank juga memiliki produk properti yang cukup populer di masyarakat yakni Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Pemilikan Apartemen.
Dalam berinvestasi properti biasanya terdapat dua tujuan berbeda.
  • Tujuan pertama, menjadikannya investasi yang sifatnya jangka pendek ataushort-term investment. Maksudnya, Anda berinvestasi tanah, rumah, rumah toko (ruko) dan lainnya untuk dijual kembali kepada pihak lain.

  • Tujuan kedua, bersifat jangka panjang atau long-term investment. Maksudnya untuk dimiliki kemudian disewakan, seperti villa, function house, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, sportclub dan sebagainya.

Setidaknya terdapat beberapa keuntungan dari investasi properti, yaitu:

 Pertama, harganya yang cenderung meningkat. 

Apalagi bila Anda mendapatkannya di lokasi yang strategis. Bersiaplah memperoleh keuntungan berlipat-lipat bila dijual kembali.

Kedua, pertumbuhan aset properti biasanya diatas angka inflasi yang terjadi, tentunya tergantung dari lokasi properti tersebut.

Berikutnya, bisa dijadikan passive income. Dengan cara disewakan atau dikontrakkan dengan harga sewa yang lebih kompetitif kepada pihak yang membutuhkannya.

Selanjutnya, bila dana tidak cukup, Anda dapat membayarnya sebagian sebagai uang mukanya. Anda juga bisa membelinya dengan fasilitas yang ditawarkan oleh lembaga perbankan atau peminjam lainnya. Bunga pinjaman untuk pembelian properti biasanya lebih murah daripada bunga untuk pinjaman usaha atau bunga kartu kredit.
Terakhir, properti Anda dapat dijadikan agunan untuk pinjaman dana ke bank atau pihak lainnya untuk kredit usaha atau kredit perumahan yang bisa digunakan untuk membeli properti lainnya.

Dalam berinvestasi properti, terdapat lima unsur yang sebaiknya diperhatikan, yaitu :

Pertama Income

yaitu perhitungan kapan Anda balik modal dari pendapatan properti yang disewakan. Maskudnya, berapa persentasi nilai sewa per tahun atas nilai properti tersebut, dan pada tahun ke berapa modal investasinya akan kembali. Misalnya, nilai properti Rp 200 juta dengan harga sewa per tahun Rp 20jt, maka Anda akan balik modal ditahun ke 10. Anda juga bisa menghitung kenaikan harga properti untuk mengurangi panjangnya tahun pengembalian modal. Misalnya dari harga sewa 20 juta dan kenaikan harga setiap tahun dari tanah 10%, misal 10 juta. Berarti setiap tahun secara pembukuan Anda akan menerima 30 juta rupiah sehingga pengembalian modal atau Break Event Point menjadi 6 tahun 7 bulan.

Kedua, Depreciation 

adalah pengalokasian biaya depresiasi dari suatu aset properti khususnya bangunan yang secara akuntansi menjadi unsur biaya sehingga aset properti masih tetap mempunyai nilai ekonomis yang sama tiap tahun.

Ketiga, Equity build-up. 

Misalnya, ia membeli sebuah properti senilai Rp 500 juta dengan pinjaman bank Rp 300 juta dan membayar uang muka Rp 50 juta. Setelah mengangsur selama jangka waktu tertentu, pinjamannya tinggal Rp 150 juta, dan dengan asumsi harga pasar belum naik, maka ia mendapat equity build-up senilai Rp 150 juta.

Keempat, Appreciation atau capital gain 

adalah peningkatan nilai suatu properti. Misalnya, sebuah properti yang dibeli pada tahun lalu seharga Rp 100 juta, dan tahun ini menjadi Rp 120 juta, berarti telah terjadi appreciation sebesar Rp 20 juta dalam setahun. Inilah yang menjadi alasan utama orang untuk melakukan investasi pada properti.

Terakhir, Leverage 

adalah penggunaan dana pinjaman guna meningkatkan keuntungan investasi properti.
Seperti investasi lainnya, di property juga ada beberapa resiko yang patut Anda kenali agar Anda tidak merugi berinvestasi. Jika Anda mengetahuinya, maka Anda bisa menentukan langkah bagaimana membuat investasi property Anda lebih menguntungkan. Sehingga asset yang Anda miliki ini betul-betul menghasilkan income, bukan malah menjadi liability yang memberatkan Anda.

Hal pertama yang harus Anda lakukan dalam memulai investasi properti adalah membuat cash flownya. Dalam menghitungnya maka Anda harus memasukkan unsur biaya yang mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa biaya yang harus Anda pertimbangkan, yaitu:

Pertama, seluruh biaya ketika Anda memulai berinvestasi properti. Jenis biaya ini seperti harga rumah, pajak penjualan atau pembelian, biaya agen dan renovasi rumah supaya menarik

Kedua, seluruh biaya yang timbul pada saat menjalankan investasi properti, seperti biaya perawatan atau operasi bulanan, depresiasi, Harga Sewa Rumah dan Pajak PBB.

Ketiga, seluruh biaya ketika ingin menjual properti yang dimiliki, seperti biaya agen, pajak penjulan, kerugian maksimum yang bisa diterima ketika “jual cepat” – cut loss sampai dengan biaya PHK penjaga.
Faktor lainnya yang tidak kalah penting untuk disadari adalah tingkat suku bunga pinjaman dan laju inflasi riil  atau laju pertambahan uang yang beredar.

Setelah itu antisipasi resiko kerugian yang mungkin menghambat  investasi properti Anda, antara lain :
  1. Faktor bencana alam atau gempa
  2. Ditolaknya kredit Anda
  3. Susahnya cari pembeli atau penyewa
  4. Faktor keamanan dalam kepemilikan property. 
  5. Faktor surat-surat yang ada dan apakah property tersebut termasuk dalam sengketa ataukah tidak. Jika masuk sengketa jangan sekali-sekali anda masuk ke dalamnya. 
  6. Faktor kerumitan hukum dan perijinan.
Menjual properti memerlukan waktu, uang dan bantuan dari ahli hukum. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ketika Anda ingin menjualnya, yaitu.
  • Pertama menjual sendiri atau lewat agen properti. 
Ketika menjual sendiri rumah tersebut, Anda dapat menentukan cara terbaik untuk memasarkan rumah Anda, kepada siapa Anda ingin menjualnya, dan berapa harga properti yang dijual. Anda mungkin hanya memerlukan jasa seorang notaris untuk mengurus dokumen-dokumen penjualan. Sedangkan jika menjual melalui agen properti maka harus ada komisi yang harus dibayarkan sebagai uang jasa. Namun keuntungannya, Anda tidak perlu repot mengurus ini-itu. Agen properti yang handal telah mengetahui proses penjualan rumah Anda dengan lebih mudah.
  • Langkah kedua, menetapkan harga. 
Pastikan harga rumah Anda sesuai harga pasar. Tentukan tingkat harga terbaik untuk menjual rumah Anda. Bila anda kesulitan menentukan harga, Anda boleh meminta Appraisal Company atau perusahaan penilai untuk menilai berapa harga rumah Anda. Bila ingin cepat laku, jangan pasang harga terlalu tinggi dari harga pasar. Setelah itu pilih strategi memasarkan properti Anda. Jika ingin diketahui dengan cepat, pasanglah iklan di koran, majalah, internet, dan lain sebagainya yang paling sesuai dengan target market rumah Anda. Jangan lupa memasang papan “Dijual” di depan rumah Anda (signage) agar meyakinkan calon pembeli.
  • Terakhir, jangan langsung cepat diputuskan.

 Kumpulkan seluruh penawaran yang masukan dan negosiasikan harga terbaik yang diberikan calon pembeli kepada Anda. Setelah menemukan tawaran yang paling cocok, segera atur perjanjian-perjanjian yang dibutuhkan. Seperti perjanjian penjualan yang harus ditandatangani oleh Anda dan pembeli rumah yang telah menyetujui syarat-syarat penjualan. Jangan lupa juga untuk menentukan tanggal pembayaran rumah dari pembeli dan tanggal kunci rumah Anda tersebut akan berpindah tangN.

Selamat dan sukses investasi Properti

Sumber : Rumah 123.com 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar